Pilgub Jabar 2018, #2019GantiPresiden Angkat Suara Asyik
faktaupdate.Bandung – Suasana politik nasional mulai panas dan banyaknya kritik
masyarakat terhadap pemerintahan saat ini menjadi salah satu faktor
meningkatnya elektabilitas pasangan calon gubernur Sudrajat-Ahmad
Syaikhu (Asyik) dengan no urut 3 pada Pilgub Jabar.
Kondisi tersebut dapat dilihat dari hasil survei salah satu media nasional yang dirilis beberapa pekan lalu. Dimana pasangan Asyik mengalami peningkatan elektabilitas mencapai 11,4 persen. Meskipun, kenaikan pasangan cagub nomor 3 ini belum terlihat signifikan.
Asep Warlan, Pengamat Politik Universitas Parahyangan menilai peningkatan hasil survei pasangan cagub Asyik yang berhasil menembus dua digit itu sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah suasana politik nasional yang dinilai sebagaian masyarakat khususnya di Jabar tidak mendukung pemerintahan saat ini.
“Peningkatannya memang tidak signifikan. Tapi, ini sangat berpengaruh karena suasana politik nasional. Banyak masyarakat yang mengkritik dan kecewa dengan pemerintahan sekarang dan pasangan Asyik memanfaatkan moment debat publik lalu dengan #2019GantiPresiden,” ungkap Asep, Sabtu lalu.
Dia menyebutkan, selain isu nasional yang mulai banyak dikritik masyarakat, pergerakan mesin partai pendukung Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) jelang pencoblosan mulai berjalan sangat efektif.
Kondisi ini terbukti saat pilkada 2008 – 2013 dimana PKS-GERINDRA-PAN bergerak menggunakan metode door to door ke masyarakat.
Kondisi tersebut dapat dilihat dari hasil survei salah satu media nasional yang dirilis beberapa pekan lalu. Dimana pasangan Asyik mengalami peningkatan elektabilitas mencapai 11,4 persen. Meskipun, kenaikan pasangan cagub nomor 3 ini belum terlihat signifikan.
Asep Warlan, Pengamat Politik Universitas Parahyangan menilai peningkatan hasil survei pasangan cagub Asyik yang berhasil menembus dua digit itu sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah suasana politik nasional yang dinilai sebagaian masyarakat khususnya di Jabar tidak mendukung pemerintahan saat ini.
“Peningkatannya memang tidak signifikan. Tapi, ini sangat berpengaruh karena suasana politik nasional. Banyak masyarakat yang mengkritik dan kecewa dengan pemerintahan sekarang dan pasangan Asyik memanfaatkan moment debat publik lalu dengan #2019GantiPresiden,” ungkap Asep, Sabtu lalu.
Dia menyebutkan, selain isu nasional yang mulai banyak dikritik masyarakat, pergerakan mesin partai pendukung Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) jelang pencoblosan mulai berjalan sangat efektif.
Kondisi ini terbukti saat pilkada 2008 – 2013 dimana PKS-GERINDRA-PAN bergerak menggunakan metode door to door ke masyarakat.
Komentar
Posting Komentar